Rabu, 22 Februari 2012

The Power Of Dream


Saya akan mengawali tulisan saya ini dengan kata THE POWER OF DREAM
Setiap orang dalam hidupnya pasti memiliki keinginan, mimpi serta harapan yang ingin di wujudkan di dalam kehidupannya, di dalam islam sendiri kita juga di anjurkan untuk memiliki mimpi setinggi mungkin, agar itu tidak menjadi khayalan dan angan-angan belaka maka mimpi kita yang besar tadi kita selaraskan dengan usaha?ikhtiar dan do’a yang besar pula, maksudnya adalah kita jangan hanya memimpikan angan-angan kosong tanpa adanya suatu ACTION atau TINDAKAN yang NYATA dari dalam diri kita sendiri, so if you got a dream you gotta protect it. Jangan pernah biarkan mimpimu padam oleh hambatan-hambatan dan rintangan-rintangan yang kamu akan hadapi demi menggapai garis finish, garis finish itu adalah mimpimu yang sudah menjadi kenyataan “ DREAM COME TRUE 
Rasulullah SAW dan para sahabat sendiri selalu bermimpi besar, salah satu contoh mimpi mereka adalah ketika keinginan mereka untuk menakhlukan kerajaan konstatinopel salah satu kerajaan Roma yang sangat kuat dan menjadi kota yang letaknya paling di idam idamkan di jamannya yang sekarang menjadi kota Istanbul dan masuk dalam wilayah Turkey dan akhirnya walaupun dengan waktu yang panjang konstantinopel berhasil di takhlukan oleh sultan Muhammad al-fatih. Yang menjadi dasar dan motivasi utama dari sebuah perjuangan adalah mimpi
Bedanya seorang PEMIMPI dan seorang PENGHAYAL
Seorang pemimpi pasti tentunya akan berbeda dengan seorang penghayal. walaupun sekilas tampak sama, namun tetap berbeda. mirip tapi tak sama. Pengkhayal adalah orang yang menginginkan kehidupan yang seideal mungkin pada masa depannya, tanpa ada usaha untuk merealisasikannya.  Sedangkan seorang pemimpi adalah orang yang berusaha  merealisasikan kehidupan seideal mungkin dengan kerja keras dan doanya , itulah letak perbedaannya.
Sesungguhnya para pemenang dan juara sejati bukanlah para pengkhayal dan pemimpi di siang bolong , ataupun orang-orang yang berdoa dalam kekosongan dan ketidakberdayaan. Mereka mempunyai mimpi besar, tetapi pikiran mereka tercurahkan sepenuhnya pada ikhtiar/usaha dan doa. Sesekali mereka berhenti untuk beristirahat dan menyegarkan diri kembali dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda  sekaligus untuk menghilangkan penat yang ada di dalam pikiran mereka untuk di refresh sejenak akan tetapi tetap focus terhadap tujuan garis finish. Kemudian setelah semua itu mereka menyeka keringat dan mulai take action,bekerja,atau ikhtiar kembali.
Mimnpi adalah sebuah  tujuan dan keinginan besar yang terkadang bagi kita mustahil/sulit untuk kita gapai, tetapi tidak mustahil untuk kita wujudkan . The Power of Dream atau kekuatan mimpi terletak pada tujuannya dan kejelasannya, untuk apakah kita bersusah payah untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita, dan untuk apakah kita harus memperjuangkannya ? terkadang terbesit berbagai macam pertanyaan di dalam diri kita, namun selama tujuan dari segala pencapaian dan mimpi-mimpi kita tersebut adalah Mulia di hadapanNya, insya Allah selalu ada jalan di setiap tujuan dan niatan yang baik. Dan dengan melibatkan kekuatan yang Maha kuasa serta memvisualisasikannya dengan baik, maka mimpi kita akan menjelma dan member kita kekuatan motivasi yang dahsyat.

MALAS

By jamilazzaini ⋅ February 22, 2012

Kita perlu mendefinisikan malas. Menurut saya, melakukan lebih sedikit aktivitas yang tidak penting agar bisa fokus pada hal-hal penting itu tidak termasuk malas.

Jadi, apa itu malas? Malas adalah orang yang bekerja di bidang yang tidak disukai tanpa pernah sungguh-sungguh berusaha untuk melakukan pekerjaan yang dicintai. Dia pergi berkerja tetapi hatinya tersiksa. Dia melakukan pekerjaannya dengan terpaksa.

Mengapa orang ini saya sebut malas? Karena, dia tidak mau menemukan dan melakukan dengan sungguh-sungguh apa yang bisa membuat hidupnya bahagia. Dia malas mencari tahu apa kelebihan dirinya. Dia malas melakukan sesuatu yang bisa membuat hidupnya nikmat. Dia lebih senang hidupnya dikendalikan oleh lingkungannya. Mereka itulah sesungguhnya pemalas sejati.

Saat di kantor orang semacam ini tampak sibuk tetapi hasilnya minimalis. Ia mungkin menelpon banyak calon pembeli tetapi tidak sesuai dengan target market. Ia tampak sibuk berjalan hilir mudik meminta dan mencari dokumen yang tidak terlalu penting bagi pekerjaannya. Kerjanya ngos-ngosan tetapi hasilnya pas-pasan. Itulah pemalas…

“Tega benar mas, saya sudah bekerja keras koq masih disebut pemalas!”  Ya, sebab malas bukan hanya masalah pekerjaan. Anda enggan dan tidak punya waktu menemani anak belajar itu juga pemalas. Anda tak punya waktu beribadah malam hari karena terlalu lelah itu juga pemalas. Anda tidak punya waktu berkunjung ke rumah saudara saat ia sakit itu juga pemalas.

Jadi orang yang sedikit bekerja belum tentu ia orang malas. Boleh jadi karena dia menyadari bahwa yang ia lakukan haruslah hal-hal yang penting dan membuatnya enjoy.

Dalam era sekarang, yang diperlukan bukanlah banyaknya waktu yang kita habiskan saat bekerja. Tetapi seberapa besar yang bisa Anda hasilkan dari waktu yang sudah Anda curahkan.

Fokuslah pada produktivitas daripada sekadar menyibukkan diri. Jangan malas menemukan apa kekuatan Anda. Jangan malas mencari pekerjaan yang sesuai passion Anda. Jangan malas berinteraksi dengan orang-orang produktif dan satu visi dengan Anda, terutama orang-orang yang Anda cintai. Jangan malas meninggalkan pekerjaan yang tidak penting buat Anda.

Hidup bukan hanya urusan pekerjaan tetapi juga ada urusan sosial, kemasyarakatan spiritual dan lainnya. Janganlah kita menghabiskan banyak waktu untuk satu urusan tetapi malas untuk urusan yang lain.